Kambing Jantan
Saya adalah pembaca buku Raditya Dika, “Kambing Jantan” adalah salah satu karya terbaiknya yang sangat mengocok perut. Kesuksessan bukunya, mebuat bukunya difilmkan dengan judul yang sama “Kambing Jantan”. Film ini juga cukup sukses, namun jika saya ditanya apakah pendapat saya tentang film ini?
Menurut saya film ini masih kurang memuaskan, karena thema romance comedy yang diangkat kurang dapat mengocok perut seperti layaknya novel kambing jantan yang berisikan pengalaman2 bodoh Raditya Dika. Pemeran Dika yang langsung diperankan oleh Dika sendiri pada dasarnya menjadi nilai plus dalam film ini, karena tampang Dika (maaf look like stupid boy), jadi dia diam aja dengan tampangnya yang tak berdosa sudah membuat kita senyum2 gak jelas pengen ketawa. Bagusnya adegan konyolnya harus ditambah lagi, dan klo bisa lawan mainnya juga yang kocak yang jadi sahabat Dika.
Pada saat adegan Dika pulang ke-Jakarta karena Kebo ngambek, Australia-Indonesia
Tapi gw suka banget adegan Dika waktu menelepon ibunya dan mengakui klo Dika tak cocok di finance, sangat menyentuh!
Tapi buat teman-teman yang blum nonton film ini, mesti nonton film ini. Ada banyak alasan untuk nonton film ini, mungkin salah satunya “belajarlah untuk saling terbuka satu sama lain”.
That’s all jaya terus perfilman
kurang rame........filmnya...
BalasHapus