7.29.2008

Receh senilai US$ 1 Juta

Tahukah anda, dalam tiga tahun ada satu juta dolar uang receh (koin) yang terlupakan oleh para penumpang alias ketinggalan oleh para penumpang pesawat terbang ketika mereka diperiksa dibandara. Kejadian ini terjadi di Amerika Serikat yang semuanya berawal dari pintu deteksi logam. Ketatnya pemeriksaan membuat para penumpang harus rela untuk membuka jaket, melepas sepatu, mengeluarkan barang-barang kecil dari kantong, sebelum melewati detektor. Namun kebanyakan para penumpang lupa mengambil kembali barang mereka khususnya uang receh. Jumlah uang receh yang terlupakan para penumpang di berbagai bandara AS itu kini telah lebih dari US$1Juta yang terkumpul selama tiga tahun berakhir. Uang tersebut digunakan pihak bandara untuk membiayai biaya operasional keamanan bandara, meskipun sebenarnya para penumpang sudah membayar biaya tambahan keamanan yang diperlukan sejak 9/11. (Media Indonesia, Selasa 1Juli 2008)
Waduh kalo di Indonesia sudah berapa juta yagh? Trus kira-kira digunain buat apa yagh duitnya? Mudah-mudahan digunain untuk kepentingan umum juga dech....!

7.23.2008

Beli gaks sanggup, Ganti sangup

"Beli gaks sanggup, ganti sangup". Berhati - hatilah dengan kalimat ini, karena apabila anda terjebak dengan kalimat ini, itu artinya anda sangat sial, alias apes. 

Anda tak pernah berpikir untuk membeli barang tersebut, tapi ketika anda terjebak dalam kalimat tersebut, anda akan membelikan barang tersebut buat orang lain. Saat ini anda berpikir tidak akan sanggup membeli barang tersebut, tapi sekali lagi ketika anda terjebak dalam kalimat ini, maka anda pasti sanggup membeli barang tersebut. Saya kira anda cukup cerdas untuk mengerti mengapa saya katakan apabila anda terjebak dalam kalimat ini saya katakan cukup apes alias sial.

Inilah yang terjadi pada diriku di bulan Juli yang sial ini. Sebuah kamera digital dengan merk sony 5,1 MP milik sahabatku waktu itu berlabuh dikamarku, muin lebih akrab disebut dengan meminjam. Ini bukan kali pertama kamera sahabatku berlabuh dikamarku, mungkin ini udah kesekian kalinya kamera ini kupinjam. Semua itu kuperuntukkan untuk acara-acara yang membutuhkanku untuk mengdokumentasikan setiap momen indah dalam acara-acara tersebut. Mulai dari acara wisuda, jalan-jalan hingga kawinan. Kepercayaan sahabatku kepadaku akan meminjamkan kameranya selalu tercipta karena setiap mengembalikan kamera tersebut selalu dalam keadaan sehat tak kurang satupun. Inilah yang membuat sahabatku selalu mau meminjamkan kameranya kepadaku. 

Dan hari sial itu pun datang, hari itu kami sedang kerja praktek, aku yang berkeliling selalu membawa kamera digital itu dan mengabadikan setiap photo yang kuanggap penting untuk keperluan laporan kerja praktekku nantinya. Aku selalu menjaga kamera itu dari setiap serpihan batu-batu akibat dari pekerjaan pengerusakan di lokasi proyek tempat kami kerja praktek. Tapi malapetaka itu tak berasal dari lokasi proyek tempat kami kerja praktek. Sore pun tiba, saatnya untuk pulang. Seyogianya kamera ini kukembalikan kepada sahabatku sebelum pulang kerja praktek, tapi ternyata aku lupa mengembalikannya. Alhasil kamera tersebut berlabuh kembali kekamarku.

Keesokan harinya aku kembali lupa mengembalikan kamera digital milik sahabatku itu. Ini hari kedua kamera tersebut berlabuh dikamarku. Hari itu aku tak ada kegiatan, dua sahabat kostku mengajakku untuk berenang, ingin mengabaikan momen indah dikolam berenang maka aku pun membawa kamera digital milik sahabatku tersebut. Semua berjalan lancar, momen indah terabadikan. Kamera mati abiz baterai, itulah anggapan yang kukatakan ketika kamera taka lagi hidup. Lelah berenang, kami pun pulang. Setibanya dikostan aku kembali menghidupkan kamera digital tersebut, dengan perasaan was-was, cemas aku mencobanya dan ternyata hidup. Aku menarik napas, ternyata kamera sehat walafiat. Aku pun mulai memindahkan setiap photo yang ada di dalam memory kamera digital tersebut. BLUP ... tiba-tiba kamera mati, aku tercengang, spontan kamera kuambil dan kucoba kembali menghidupkannya. Kamera tidak merespon, tetap mati, aku berpikir positip berharap kamera hanya kehabisan baterai. Untuk mengujinya aku tak bisa karena tak memiliki baterai cadangan. Alhasil kamera tersebut kumasukkan kembali kedalam peraduannya di dalam sebuah tas kecil.

Keesokan harinya kamera kukembalikan kepada sahabatku. Inilah awal malapetaka ketika keesokan harinya aku mendapatak sms dari sahabatku "gawat bro kamera gw gax bisa hidup!, kayaknya kemasukan air deh bro."

Dengan diplomatis aku menjawab " Iya seh bro kemaren itu mang gw bawa ke kolam renang, tapi masi bisa bro, cuman tiba-tiba mati. Gw kirain habis baterai, kalo gitu bawa aja bro nanti biar gw bawa ketempat servis.

Setelah pencarian kerusakan yang memakan waktu kurang lebih seminggu, akhirnya pihak Agis selaku dealer resmi sony di Bandar Lampung menyatakan tidak bisa memperbaiki kamera tersebut, memperbaiki sama saja mebeli baru.Kerusakan terjadi pada motherboat, disebabkan oleh cairan baterai, diduga akibat baterai yang basah. Mendengar kata-kata itu aku rasanya mau pingsan, terlebih lagi kamera itu sangat dibutuhkan oleh sahabatku untuk acara nikahan kaka kandungnya. Sebuah pressure yang cukup untuk membuat aku dan sahabatku panik untuk mengembalikan kamera dengan sehat.

Beli baru 1juta 5ratus ribu, duit dari mana?Solusi sementara sahabatku meminjam kamera milik temanku untuk acara nikahan kakanya dimaksudkan untuk mengelabui orang tuanya agar tidak mempermasalahkan kamera. Disamping itu kami menabung bersiap-siap untuk membeli kamera baru. Gak urung Hp pun kujual, tapi tetap aja jauh dari cukup. Rencana beli belum ada, yang pastinya mengganti sudah menjadi harga mati.

Sunggug apes bukan, belum lagi kamera 5,1 MP tak lagi diproduksi, kini yang diproduksi minimal 7,2 MP dengan harga 1juta 5ratus ribu rupiah (duit semua gak pake daon).

Oleh karena itu hindarilah kalimat tersebut "beli gak sanggup, ganti sanggup"

Jangan Ceroboh.................................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

7.19.2008

"Sang Pemimpi"

"Sang Pemimpi"

Belom lama ini aqu baca buku karya Andrea Hirata, tadinya seh pengen baca buku yang laskar pelangi, tapi keburu dipinjam melulu, maklum klo beli blom sanggup. Pengen segh ngoleksi tetralogi karya andrea hirata, tapi blom ksampaian aja. Tapi beberapa hari yang lalu aku baca Sang pemimpi karya kedua dari tetralogi karangan Andrea Hirata.

Buat teman-teman pecinta buku, kudu wajib baca buku ini. Buku ini bisa memberi semangat dan spirit yang baru bagi kamu. Kata-katanya mudah dimengerti, jelas ditambah lagi adanya joke - joke ringan yang polos.

Bagian yang paling lucu disaat Ikal, Aray dan Jimbron kedapatan nonton di Bioskop oleh Pak. Mustar, terus sebagai hukuman mereka disuruh meranin apa yang ditonton oleh mereka bertiga di bioskop. Klo aku nebak seh, tu pasti film si inem pelayan seksi, klo gaks salah seh. Yang jadi anjing si Aray, Jimbron sebagai Juragan dan Ikal sebagai si pembantu yang seksi.

Salut buat Aray (simpai keramat) sang seniman hidup, yang hidup bermodalkan mimpi dan semangat pantang mundur.

Buku ini juga bikin aku tertarik jadi back packer, buat teman - teman yang suka traveling juga harus baca buku ini. Ok guys.

7.07.2008

Pulau Tegal










Bete ni, libuaran gaks kemana-mana...eh anak kostan ngajakin kpulau ngecamp, seru seh.Tadinya kirain gaks jadi, bis peralatannya beloum kekumpul, untungnya di detik-detik akhir semuanya mencukupi. Tenda ada 2, trus kompor 1, logistik ckup, pralatan lngkap, cuman penerangan kritis.

lampu gaks ada, alhasil nyari botol, cuman ketemu satu buat dijadiin obor.
Daripada gaks ada lilin juga dibeli buat dijadiin cadangan.
Peralatan dagh lengkap, orangnya malah berkurang, tapi berkat tim negoisasi ang fatir and Girsang, kekurangan orang dapat diatasi.
Akhirnya lega juga, dari jam 3 keberangkatan yang direncanakan, akhirnya berangkat juga pukul 19.00 wib, dengan komposisi 5 pria dengan 8 wanita (cair ni cwonya) he..he... canda kali. Kita sebagai kaum pria harus bisa menjadi pelindung bagi kaum wanita. It's cool.
Tiba dipantai kurang lebih pukul 20.30 wib. Kapal dinego, gaks lama harga deal, kita menyebrang dengan kapal warga (huuuuuu... seram nyebrang mlam). Tiba di pulau pukul 21.00 wib, waduh belom apa-apa cape juga yagh, akhirnya tiba juga di pulau tegal nan indah. Bintang menjadi saksi kedatangan kami di pulau Tegal, dengan lolongan anjing membuat kami sedikit takut.
Tapi tenang ada lima pria ksatria.
Prepare selesai, tenda berdiri, evan dan ketiga selirnya bakar ikan buat makan malam, sementara yang lain sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Malampun semakin larut, dinner pun tiba, perut telah diisi. Matapun mulai mengantuk, tapi kami punya permainan,kami main kartu (bukan judi lho), kami mankan domino.
Setiap yang kalah mukanya dicoret dengan arang, gak urung muka kami pun mirip tentara yang lagi perang.. (kebayang kan..?)
Pagi tiba, waktunya berenang, semua larut dalam permainan air. Semuanya gila foto, setiap camera on, pasti semuanya in pose. Dasar Himagifo (himpunan mahasiswa gila fotho). Ha...ha..ha...

Gaks kerasa waktunya tuk pulang sudah pukul 12.00 wib.
Badan pun terasa lelah, panas dan gerah, tapi itu semua terobati dengan kenangan yang telah tercipta di pulau tegal nan indah.